Selasa, 12 Oktober 2010

Mengurangi Budaya Konsumtif ( bagian I )

Kekuatan uang merajalela; betulkah?
Tidak kita pungkiri esistensi dari uang di jaman ini sangat luar biasa. Dapat dikatakan semua hal dapat dinilai dengan uang, dapat dimiliki dengan uang walaupun ada beberapa yang belum terjamah olehnya, namun secara menyeluruh semua dapat terpenuhi dan masalah diselesaikan karena uang. Tanpa kita sadari, kehidupan yang kita lakukan dari mulai bangun tidur adalah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mengumpulkan uang untuk mewujudkan rencana yang ingin kita buat. Mengumpulkan uang untuk menjaga eksistensi kita di dunia ini. Semua serba uang, iya kan?.

Apabila kita sependapat dengan yang diatas itu berarti kita telah masuk ke dalam Budaya Konsumtif. Mengapa demikian?, sebab kita telah setuju jika uang adalah alat pemenuhan kebutuhan kita. Ingat, uang adalah sebagai alat karena yang kita lakukan adalah menukar atau membelanjakannya dengan kebutuhan-kebutuhan dimana perilaku inlah yang disebut sebagai Budaya Konsumtif.

Budaya Konsumtif adalah suatu perilaku menggunakan dan menghabiskan tanpa usaha mengadakan atau memproduksi. Dan budaya ini adalah suatu budaya yang kurang baik yang harus kita kurangi bahkan jika mampu dihilangkan, namun apakah kita mampu?. Jika untuk menghilangkannya merupakan suatu hal yang sangat sulit, karena sebagai makhluk sosial kita tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri, kita masih membutuhkan bantuan dari yang lain. Tetapi untuk menguranginya, kita yakin kita pasti mampu.

Bagaimana cara mengurangi budaya konsumtif?, tentu jawabannya adalah kita harus berusaha memproduksi kebutuhan-kebutuhan kita sendiri. Tidak semua kebutuhan dapat kita produksi atau penuhi sendiri, pasti ada beberapa yang bisa kita penuhi secara pribadi. Di mulai dengan pemenuhan kebutuhan primer, contohnya makanan. Kita bisa membuat makanan untuk diri kita sendiri tanpa harus membelinya di warung atau rumah makan. Tetapi bagaimana dengan bahan yang digunakan?. Ada beberapa bahan makanan yang bisa kita tanam sendiri, yang bisa kita petik dari kebun pribadi. Tidak perlu kebun yang luas tetapi cukup dengan memiliki sedikit tempat untuk menanam tanaman atau pohon yang berguna di halaman belakang atau halaman depan. Berkebun selain untuk mengurangi perilaku konsumtif juga bisa melatih diri kita dalam menumbuhkembangkan suatu kebiasaan atau perilaku yang dapat membentuk sebuah karakter dengan jiwa pekerja keras. Berkebun dapat mengasah kemampuan kita untuk bertanggungjawab dan memelihara sesuatu dengan baik dan benar. Berkebun dapat membuat suasana rumah yang sejuk, nyaman, asri dan mengurangi polusi. Dan masih banyak lagi manfaat yang kita ambil dari kegiatan berkebun. Istilahnya sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui. Untuk itu mari kita mulai berkebun untuk mengurangi budaya konsumtif.

bersambung...



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar